LAPORAN PRAKTIKUM TPHT
PEMBUATAN CHICKEN NUGGET
(Muhammad
Lukman Hakim) dan (*)
ABSTRAK
Praktikum
bertujuan untuk mengetahui tahap proses pembuatan chicken nugget serta menguji
organoleptik chicken nugget meliputi warna, cita rasa, tekstur dan kesukaan.
Metode yang digunakan yaitu bahan seperti daging ayam giling tanpa kulit,
tepung tapioka, skim, mentega, garam, gula pasir, air es, merica, bumbu
penyedap, ketumbar bubuk, jahe bubuk, terigu high gluten, tepung jagung, baking
soda, kuning telur ayam, tepung roti ditimbang sesuai takaran. Bahan-bahan
tersebut diampur hingga menjadi adonan, lalu adonan dikukus selama 30 menit dengan
dibungkus dengan alumunium foil yang sudah diolesi mentega. Adonan yang sudah
matang dipotong kotak-kotak lalu dimasukkan dalam adonan premix kemudian
diangkat dan digulingkan diatas tepung roti. Chicken nugget digoreng dalam
minyak panas selama kurang lebih 1 menit sampai berwarna kecoklatan. Chiken
nugget diangkat dan ditimbang beratnya. Berat rendemen dihitung dan diuji
secara oganoleptik meliputi warna, rasa, tekstur dan kesukaan. Hasil
menunjukkan warna coklat keemasan, rasa gurih, tekstur agak padat dan daya suka
yang normal.
Kata
kunci : chicken nugget, daging ayam, organoleptik, rendemen dan .
PENDAHULUAN
Ayam
broiler dapat diolah dengan banyak cara, dengan adanya poengolahan daging
kesukaan konsumen terhadap makanan tersebut akan lebih tinggi. Salah satu
olahan daging yang populer dikalangan masyarakat yaitu nugget. Nugget merupakan
produk olahan yang berasal dari daging ayam yang dibuat dengan mencampur
bahan-bahan seperti daging ayam giling, garam, gula, tepung, mentega, bahan
pengikat dan air es kemudian dibekukan (Alamsyah, 2008).
Nugget
memiliki kandungan gizi dalam 100g adalah kadar air 60g, kadar protein 12g,
kadar lemak 20g, kadar karbohidrat maksimum 25g, kadar kalsium maksimal 30mg, sedangkan
nilai energi pangan nugget sebesar 1.364 kJ atau senilai 326 kcal (Nisa, 2013).
Tingginya kandungan gizi nugget tersebut diperoleh dari bahan-bahan yang berkualitas
baik sehingga menghasilkan nugget yang berkualiatas baik pula. Nugget yang
berkualitas baik berciri-ciri organoleptik seperti warna coklat keemasan, rasa
gurih dan tekstur yang tidak padat maupun kenyal.
Tujuan
prakitkum ini yaitu untuk mengetahui tahap proses pembuatan chicken nugget
serta menguji organoleptik meliputi warna, rasa, tekstur dan kesukaan serta
menguji berat rendemen nugget.
MATERI DAN METODE
Materi
dan metode yang dilakukan dalam praktikum pembuatan chicken nugget yaitu bahan
meliputi daging ayam giling tanpa kulit 500 gr, air es 50 ml, garam 1 sdt,
merica 1 sdt, mentega 25 gr, gula pasir 1 sdt, skim 25 gr, ketumbar bubuk ¼
sdt, jahe bubuk ½ sdt, tepung tapioka 50 gr dan bumbu penyedap secukupnya
ditimbang dengan timbangan (Excellent, Jepang) sesuai dengan takaran. Adonan
dibentuk diatas alumunium foil yang sudah diolesi mentega kemudian dikukus
dengan panci kukus diatas kompor (Rinnai, Jepang) selama 30 menit. Adonan yang
telah matang diangkat kemudian dipotong dengan pisau. Adonan premix disiapkan
untuk melapisi adonan nugget. Adonan premix meliputi terigu high gluten 69 gr,
tepung jagung 42 gr, baking soda 1,5 gr, kuning telur ayam 4 butir dan air es
123 ml ditimbang sesuai takaran dan dicampur secara merata. Adonan nugget
dicelupkan dalam lapisan premix setelah itu digulingkan diatas tepung roti.
Wajan yang berisi minyak dipanaskan diatas kompor kemudian chicken nugget
digoreng sampai warna menjadi coklat keemasan.
Pengujian
yang dilakukan adalah uji organoleptik dan berat rendemen. Uji organoleptik
meliputi warna, cita rasa, tekstur dan kesukaan. Berat rendemen dilakukan
dengan cara menimbang semua chicken nugget
lalu bandingkan berat akhir dan berat awal produk. Menghitung berat
rendemen dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
Rendemen
nugget (%) =
x 100%

Ket
: A = berat daging ayam giling utuh (gram)
B
= berat produk akhir chicken nugget (gram)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil praktikum diperoleh hasil sebagai berikut :
Kriteria
|
Skor
|
Warna
|
3
|
Cita rasa
|
2
|
Tekstur
|
3
|
Kesukaan
|
2
|
Sumber
: Data Primer Praktikum TPHT, 2017.
Ketarangan
:
Berdasarkan
tabel diatas diperoleh hasil bahwa warna chicken nugget menunjukkan hasil
coklat keemasan. Perubahan warna yang terjadi saat proses penggorengan yaitu
lamanya penggorengan dan suhu penggorengan. Nugget yang tadinya berwarna kuning
cerah menjadi coklat keemasan. Hal ini sesuai dengan pendapat Nisa (2013) yang
menyatakan bahwa lamanya proses penggorengan, reaksi komposisi luar dengan bahan lain dan suhu
penggorengan adalah aktor yang mempengaruhi warna dari nugget. Hal ini
diperkuat dengan pendapat Suwoyo (2006) yang menyatakan bahwa munculnya warna
coklat keemasan karean reaksi Maillard.
Cita
rasa chicken nugget yang dibuat diperoleh hasil gurih. Cita rasa gurih dalam
nugget itu termasuk normal. Rasa gurih yang timbul pada nugget karena terjadi
reaksi saat proses penggorengan dengan kandungan lemak, protein dan
karbohidrat. Hal ini sesuai dengan pendapat Nisa (2013) yang menyatakan bahwa
kandungan karbohidrat, lemak, protein dan komponen kecil lainnya dalam nugget
akan larut karena proses pemanasan dan membuat rasa menjadi gurih. Hal ini
diperkuat oleh pendapat Permadi dkk. (2012) yang menyatakan bahwa lemak dalam
makanan akan menambah cita rasa lezat makanan tersebut, sebab lemak dapat
mengabsorpsi flavor.
Tekstur
chicken nugget bedasarkan hasil praktikum yaitu agak padat. Tekstur nugget
dipengaruhi oleh kandungan nutrisi didalamnya seperti jenis protein, suhu
pengolahan dan kadar air dalam nugget. Hal ini sesuai dengan pendapat Ageng
dkk. (2013) yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi tekstur nugget
antara lain suhu saat proses pengolahan, jenis protein dan kadar air. Hal ini diperkuat dengan pendapat Suwoyo
(2006) yang menyatakn bahwa tekstur nugget yang kenyal dipengaruhi oleh
evaporasi air saat proses penggorengan.
Kesukaan
panelis terhadap chicken nugget yaitu suka. Kesukaan panelis terhadap nugget
berbanding lurus dengan rasa yang ditimbulkan dari proses pembuatan nugget. Hal
ini sesuai dengan pendapat Permadi dkk. (2012) yang menyatakan bahwa rasa pada
nugget sangat berpengaruh terhadap kesukaan panelis, semakin gurih dan enak
rasa nugget maka semakin suka pula daya suka panelis terhadap nugget. Nisa
(2013) menambahkan bahhwa panelis menyukai nugget dengan rasa, warna dan aroma
yang enak.
Hasil
perhitungan berat rendemen diperoleh sebesar 124%. Perhitungan rendemen ini
bertujuan untuk mengetahui kualitas dari daging ayam digunakan. Semakin tinggi
rendemen maka kualitas daging digunakan pun semakin baik. Abustaman dan Said
(2013) menyatakan bahwa kualitas daging yang diolah dapat diketahui dengan cara
menghitung berat rendemen nugget dimana susut masak yang rendah atau berat
rendemen tinggi menandakan kualitas daging yang diolah itu baik. Faktor yang
mempengaruhi rendemen nugget yaitu penyerapan minyak dalam produk, kadar air
dan lamanya waktu penggorengan. Astawan dkk. (2014) mengatakan bahwa rendemen
nugget dipengaruhi oleh temperatur, lamanya proses penggorengan, susutnya kadar
air dan banyaknya minyak diserap kedalam produk.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa chicken nugget yang baik itu
berciri-ciri warnanya coklat keemasan, rasa gurih, tekstur agak padat dan
memiliki daya suka yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Abustaman,
E dan M. I. Said. 2013. Pengaruh tingkat penambahan fosfat dan asap
cair terhadap kualitas nugget daging broiler prarigor bagian paha dan dada.
Universitas Hassanudin. Makassar.
Ageng,
M., D. Ryosidi dan E. S. Widyastuti. 2013. Pengaruh penambahan pati biji durian
terhadap kualitas kimia dan organoleptik nugget ayam. J. Ilmu-Ilmu Peternakan. 23 (3) : 17 - 26.
Alamsyah,
Y. 2008. UKM Nugget. Gramedia, Jakarta.
Astawan,
M., N. R. Adiningsih dan N. S. Palupi. 2014. Evaluasi kualitas nugget tempe
dari berbagai varietas kedelai. Artikel Pangan. 23 (3) : 244-255.
Nisa,
T. K. 2013. Pengaruh substitusi nangka muda (artoarpus heterophyllus lmk)
terhadap kualitas organoleptik nugget ayam. Food Science and Culinary Education
Journal. 2 (1) : 63 – 71.
Permadi,
S. N., S. Mulyani dan A. Hintono. 2012. Kadar serat, sifat organoleptik dan
rendemen nugget ayam yang disubstitusi dengan jamur tiram putih (Plerotus
ostreatus). J. Aplikasi Teknologi Pangan. 1
(4) : 115 – 120.
Suwoyo,
H. 2006.
Pengembangan produk chicken nugget vegetable berbahan
dasar daging sbb (skinless boneless breast) dengan penambahan flakes wortel
di pt. Charoen pokphand indonesia Chicken processing plant,
cikande-serang. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
(Skripsi Sarjana Teknologi Pertanian).
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.