KELUARNYA YA’JUJ MA’JUJ Bagian 1
█ SIFAT DAN BENTUK YA'JUJ MA'JUJ █
Ya’juj dan Ma’juj adalah dua nama berbahasa 'Ajam (non Arab) bagi dua kabilah (suku). Mereka gemar merampok dan membuat kerusakan serta penganiayaan dikala mereka keluar dari sarangnya. Yajuj dan Ma'juj juga termasuk bangsa manusia, mereka berasal dari Turki, keturunan dari Sanaf bin Yafits bin Nuh as. Sifat Yajuj Ma'juj ada 3 macam:
⓵ Ada yang bentuknya seperti lebah (tawon) yang tingginya 120 hasta.
⓶ Ada yang telinganya berbentuk persegi empat dan sangat lebar. Jika tidur telinga yang satu digunakan sebagai selimut dan telinga yang satunya lagi digunakan sebagai alas.
⓷ Ada yang tingginya kurang lebih satu jengkal.
Jumlah (bilangan) Ya'juj Ma'juj itu lebih banyak daripada jumlah manusia yang selain Ya'juj Ma'juj. Mereka semua akan menjadi penghuni neraka Jahannam, sebab diantara mereka tidak ada yang beriman sama sekali. Pekerjaan mereka hanya merusak. Di semua tempat mereka menggonggong seperti anjing, kencing dan berak di sembarang tempat, sehingga tidak ada tempat yang lapang karena penuh dengan kotoran Ya’juj Ma’juj. Ya’juj Ma'juj tidak akan mati sebelum punya keturunan paling sedikit seribu. Jika dari mereka ada yang mati bangkainya tidak dikuburkan, tapi dimakan oleh teman-temannya sendiri (kanibal). Gajah, binatang ternak, ayam, bebek, mentok dan semua binatang melata seperti katak, bekicot, ular dan sebagainya, semuanya musnah sebab dimakan mentah-mentah oleh Ya'juj Ma'juj. Air sungai Sehan, sungai Jaihun dan telaga Thobariyah dalam waktu satu hari bisa kering kerontang (habis) karena diminum oleh Ya'juj Ma'juj. Manusia juga banyak yang mati sebab terkena panahnya Ya'juj Ma'juj.
Dikatakan oleh para mufassir sebagaimana yang telah dikatakan oleh Imam Ats-Tsa’labiy yang ditulis oleh Muhammad bin Ahmad bin Iyas al-Hanafiy dalam kitabnya yang bernama “Badaai'iz-Zuhuur fi Waqaai'id-Duhuur” (بَدَائِعُ الزُّهُوْرِ فِيْ وَقَائِعِ الدُّهُوْرِ) juz 2 halaman 182 terbitan Mathba’ah Khalabiy Mesir, cetakan tahun 1356 H / 1937 M, pada bab yang menerangkan kisah Iskandar Dzulqornain, yang isinya sebagai berikut:
"Pada zaman Yajuj Ma'juj, manusia besar maupun kecil banyak yang mengalami kerusakan (binasa) karena dijimak oleh Ya'juj Ma'juj dengan cara diperkosa.”
Al-hasil (kesimpulannya), susah payahnya manusia pada waktu itu tidak bisa diukur sama sekali, sebab pekerjaan Ya'juj Ma'juj itu tidak menyesatkan, tetapi merusak segala sesuatu tanpa pandang bulu. Tanam-tanaman dan pohon-pohonan yang jadi sumber penghidupan manusia banyak yang tumbang sebab dirusak oleh Ya'juj Ma'juj yang banyak sekali jumlahnya. Bumi juga luluh lantah sebab diobrak-abrik oleh Ya’juj Ma’juj kecuali kota Makkah, Madinah, Baitul Maqdis dan gunung Thur. Keempat tempat tersebut tidak bisa dimasuki oleh Ya'juj Ma’juj sebab dijaga oleh para malaikat.
Pada saat ini Ya'juj Ma'juj masih bertempat di dalam jurang yang lebarnya 150 hasta. Jurang tersebut diapit oleh dua gunung bernama gunung Amlas dan gunung Munqothi'. Gunung Amlas adalah gunung yang tidak bisa dilewati oleh manusia sebab sangat licinnya, sedang gunung Munqathi' adalah gunung yang dibelakangnya tidak ada apa-apa lagi selain lautan. Di antara kedua gunung tersebut diberi pagar rapat-rapat oleh seorang waliyulloh bernama Raja Iskandar Dzulqornain pada tahun 1530 sebelum hijriah. Pagar tersebut terbuat dari gelontoran besi yang dilapisi dengan cairan tembaga, tingginya kurang lebih 600 hasta, sama dengan tingginya gunung. lebarnya kurang lebih 300 hasta dan panjangnya sama dengan jarak antara kedua gunung tersebut, yaitu sekitar 100 pos. Pagar tersebut setiap hari dan sampai hari ini terus digerogoti oleh Ya'juj Ma juj. Jika malam hari mereka berhenti, tapi pagar tersebut tidak akan bisa jebol selama Nabi Isa AS. belum turun.
📋 CATATAN:
1 hasta = 1 dziro' = 48 cm
1 pos = 22,176 km
==========================
📚 REFERENSI:
➊ Kitab Fafirru Ilalloh karya Syeh Mundzir Nadzir
➋ Kitab Tafsir Jalalain
Sumber : Post grup WA Rencang Ngopi PP SBS - Author : Shofwatur Rohman
0 komentar:
Posting Komentar