Loading...
Rabu, 27 September 2017

Proses Perkembangan Embrio dan Faktor Penyebab Kematian Embrio

PROSES PERKEMBANGAN EMBRIO SELAMA 7 HARI

Hari ke-1
Pada hari pertama proses pembentukan sel permulaan mulai terjadi. Sel permulaan untuk sistem pencernaan mulai terbentuk pada jam ke-18. Pada jam ke-20 terbentuk tulang belakang, jam ke-21 sistem syaraf mulai berkembang, jam ke-22 kepala mulai terbentuk, jam ke-24 mata mulai terbentuk dan perkembangan jaringan mulai nampak.

Hari ke-2
Embrio mulai bergeser ke sisi kiri, dan saluran darah mulai terlihat pada bagian kuning telur. Perkembangan sel dari jam ke-25 sampai jam ke-48 secara berurutan adalah pembentukan formasi pembuluh darah halus dan jantung, seluruh jaringan otak mulai terbentuk dan jantung mulai berdetak, jaringan pendengaran mulai terbentuk, selaput cairan mulai terlihat, dan mulai juga terbentuk formasi tenggorokan.

Hari ke-3
Pada hari ke-3 perkembangan embrio meliputi: Dimulainya pembentukan formasi hidung, sayap, kaki, dan jaringan pernapasan. Pada masa ini, selaput cairan juga sudah menutup seluruh bagian embrio.

Hari ke-4
Sel permulaan untuk lidah mulai terbentuk. Sementara itu, jaringan saluran pernapasan terlihat mulai menembus selaput cairan. Serta terbentuk pigmentasi mata.

Hari ke-5
Saluran pencernaan dan tembolok mulai terbentuk. Pada masa ini terbentuk pula jaringan reproduksi. Karenanya sudah mulai dapat juga ditentukan jenis kelaminnya serta terbentuk siku dan lutut

Hari ke-6
Pembentukan paruh dimulai. Begitu juga dengan kaki dan sayap. Selain itu, embrio mulai melakukan gerakan-gerakan.

Hari ke-7
            Pertumbuhan comb mulai terjadi dan egg tooth mulai tampak.

FAKTOR PENYEBAB KEMATIAN EMBRIO

1.      Kematian Awal Embrio
Embrio yang mati antara hari ke-3 dan ke-6 saat dalam masa inkubasi (untuk ayam, dan 4-8 hari untuk spesies lain) sudah memiliki sistem kantung kuning telur yang berkembang, berada di sisi kiri, mata yang sudah mulai terlihat, namun belum memiliki telur gigi. Penyebab kematian awal embrio diantaranya adalah:

a)      ventilasi tidak cukup, menyebabkan konsentrasi karbon dioksida terlalu tinggi
b)      pembalikan telur kurang
c)      sudut balik tidak benar
d)     Kekurangan vitamin
e)      Jamur atau kontaminasi lainnya dalam inkubator

2.      Kematian Embrio Ditengah Periode Pengeraman
Kematian pada embrio paling sedikit terjadi di masa pertengahan , yaitu di antara hari ke- 7 dan ke-17 untuk ayam, dan hari ke-9 dan ke-23 untuk spesies lain. Selama periode ini embrio mulai menampakan (mengembangkan) cakar dan gigi, dan menjelang akhir periode ini, bulu mulai muncul. Penyebab kematian pada tengah semester ini antara lain:
a)      Pengoperasian alat inkubator tidak benar, yang melibatkan suhu, kelembaban, pemutaran (pembalikan), ventilasi, atau kesemua empat parameter tersebut.
b)      Kontaminanisi inkubator
c)      Induk kekurangan gizi
d)     Telur meledak

3.      Gagal Menetas
Salah satu hal yang paling menyedihkan selama masa inkubasi adalah mendapati embrio mati sebelum waktunya mereka menetas. Beberapa keturunan terkenal sulit untuk menetas. Sebrights, misalnya, sulit untuk menetas, dan anak-anak ayamnya umumnya kurang tahan banting. Bantams cenderung bertelur yang berbentuk bulat, sehingga sulit untuk menentukan di mana sel (kantung) udara berada. Beberapa telur memiliki beberapa embrio genetik yang abnormal, akan tetapi apabila jumlah embrio yang mati cukup tinggi atau tanpa penetasan sama sekali, itu merupakan pertanda buruk.

TUGAS PAPER
PRAKTIKUM MANAJEMEN PENETASAN

Proses Perkembangan Embrio dan Faktor
Penyebab Kematian Embrio”


Hasil gambar untuk LOGO UNDIP
 










Disusun Oleh:
Nama  : Muhammad Lukman Hakim
NIM    : 23010115130219
Kelas   : E



PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

2017

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP