PROSES PERKEMBANGAN EMBRIO SELAMA 7 HARI
Hari ke-1
Pada hari pertama proses pembentukan sel
permulaan mulai terjadi. Sel permulaan untuk sistem pencernaan mulai terbentuk
pada jam ke-18. Pada jam ke-20 terbentuk tulang belakang, jam ke-21 sistem
syaraf mulai berkembang, jam ke-22 kepala mulai terbentuk, jam ke-24 mata mulai
terbentuk dan perkembangan jaringan mulai nampak.
Hari ke-2
Embrio mulai bergeser ke sisi kiri, dan
saluran darah mulai terlihat pada bagian kuning telur. Perkembangan sel dari
jam ke-25 sampai jam ke-48 secara berurutan adalah pembentukan formasi pembuluh
darah halus dan jantung, seluruh jaringan otak mulai terbentuk dan jantung
mulai berdetak, jaringan pendengaran mulai terbentuk, selaput cairan mulai
terlihat, dan mulai juga terbentuk formasi tenggorokan.
Hari ke-3
Pada hari ke-3 perkembangan embrio meliputi:
Dimulainya pembentukan formasi hidung, sayap, kaki, dan jaringan pernapasan.
Pada masa ini, selaput cairan juga sudah menutup seluruh bagian embrio.
Hari ke-4
Sel permulaan untuk lidah mulai terbentuk.
Sementara itu, jaringan saluran pernapasan terlihat mulai menembus selaput
cairan. Serta terbentuk pigmentasi mata.
Hari ke-5
Saluran pencernaan dan tembolok mulai
terbentuk. Pada masa ini terbentuk pula jaringan reproduksi. Karenanya sudah
mulai dapat juga ditentukan jenis kelaminnya serta terbentuk siku dan lutut
Hari ke-6
Pembentukan paruh dimulai. Begitu juga dengan
kaki dan sayap. Selain itu, embrio mulai melakukan gerakan-gerakan.
Hari ke-7
Pertumbuhan
comb mulai terjadi dan egg tooth mulai tampak.
FAKTOR PENYEBAB KEMATIAN EMBRIO
1.
Kematian Awal Embrio
Embrio yang mati antara hari ke-3 dan ke-6 saat
dalam masa inkubasi (untuk ayam, dan 4-8 hari untuk spesies lain) sudah
memiliki sistem kantung kuning telur yang berkembang, berada di sisi kiri, mata
yang sudah mulai terlihat, namun belum memiliki telur gigi. Penyebab kematian
awal embrio diantaranya adalah:
a) ventilasi tidak cukup, menyebabkan konsentrasi
karbon dioksida terlalu tinggi
b) pembalikan telur kurang
c) sudut balik tidak benar
d) Kekurangan vitamin
e) Jamur atau kontaminasi lainnya dalam inkubator
2.
Kematian Embrio Ditengah Periode Pengeraman
Kematian pada embrio paling sedikit terjadi di masa
pertengahan , yaitu di antara hari ke- 7 dan ke-17 untuk ayam, dan hari ke-9
dan ke-23 untuk spesies lain. Selama periode ini embrio mulai menampakan
(mengembangkan) cakar dan gigi, dan menjelang akhir periode ini, bulu mulai
muncul. Penyebab kematian pada tengah semester ini antara lain:
a) Pengoperasian alat inkubator tidak benar, yang
melibatkan suhu, kelembaban, pemutaran (pembalikan), ventilasi, atau kesemua
empat parameter tersebut.
b) Kontaminanisi inkubator
c) Induk kekurangan gizi
d) Telur meledak
3.
Gagal Menetas
Salah satu hal yang paling menyedihkan selama masa
inkubasi adalah mendapati embrio mati sebelum waktunya mereka menetas. Beberapa
keturunan terkenal sulit untuk menetas. Sebrights, misalnya, sulit untuk
menetas, dan anak-anak ayamnya umumnya kurang tahan banting. Bantams cenderung
bertelur yang berbentuk bulat, sehingga sulit untuk menentukan di mana sel
(kantung) udara berada. Beberapa telur memiliki beberapa embrio genetik yang
abnormal, akan tetapi apabila jumlah embrio yang mati cukup tinggi atau tanpa
penetasan sama sekali, itu merupakan pertanda buruk.
TUGAS PAPER
PRAKTIKUM MANAJEMEN PENETASAN
“Proses Perkembangan
Embrio dan Faktor
Penyebab
Kematian Embrio”
Disusun
Oleh:
Nama : Muhammad
Lukman Hakim
NIM : 23010115130219
Kelas : E
PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
0 komentar:
Posting Komentar