Karakteristik Bakteri Aspergillus niger dan Fungsinya
Aspergillus niger merupakan kapang dalam genus Aspergillus, famili
Moniliaceae, ordo Moniliales dan divisi Eumycetes (Makfoeld, 1993). Aspergillus
adalah kapang yang hifanya bersepta dan sporanya bersifat aseksual. Spora
Aspergillus berbentuk globula dan konidianya kasar dengan beberapa pita yang
berpigmen (Frazier dan Westhoff, 1981). Aspergillus niger termasuk kapang yang
tumbuh dengan cepat, tidak membahayakan karena tidak menghasilkan mikotoksin
dan penanganannya lebih mudah dan bersifat aerobik yang membutuhkan oksigen
dalam jumlah yang cukup (Raper dan Fannell, 1977). Aspergillus tumbuh baik pada
suhu kamar dan pada medium pH asam (Herawati, 2001).
Sifat-sifat fisiologis Aspergillus niger adalah mempunyai suhu optimum
pertumbuhan sekitar 35 – 37oC, bersifat aerobik yaitu membutuhkan oksigen untuk
pertumbuhannya, tumbuh pada kisaran pH 2 - 8,5 tetapi biasanya pertumbuhannya
akan lebih baik pada kondisi asam, memanfaatkan berbagai komponen makanan
dari yang sederhana sampai kompleks karena memproduksi enzim hidrolitik yaitu
enzim amilase, pektinase, proteinase, dan lipase (Fardiaz, 1992). Selain itu,
Aspergillus niger juga menghasilkan enzim ekstraseluler seperti selulase,
hemiselulase, amyloglucosidase, xylanase, galaktosidase, glucose oxydase dan
amylase (Schuster et al., 2002).
Enzim ekstraseluler yang dihasilkan Aspergillus niger antara lain enzim
selulase, amilase dan protease (Sudarmadji et al., 1989). Enzim selulase yang
dihasilkan Aspergillus niger menunjukan aktivitas optimum pada kisaran pH 4,5 –
5,5 (Kulp, 1975). Pertumbuhan Aspergillus niger menggunakan nutrien yang ada
di sekelilingnya, molekul-molekul sederhana seperti gula yang terlarut di sekeliling
hifa diserap langsung oleh hifa, polimer-polimer seperti pati atau selulosa harus
dipecah dahulu oleh enzim-enzim ekstraseluler yang dihasilkan oleh Aspergillus
niger menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sebelum diserap ke dalam sel
(Fardiaz, 1992).
0 komentar:
Posting Komentar