Kacang tanah merupakan salah satu sumber protein nabati yang cukup
penting dalam pola menu makanan penduduk Indonesia. Kacang tanah atau Arachis
hypogaea L. adalah tanaman semusim anggota keluarga Papilionaceae (deret
Coronilleae) (Goldsworthy, 1996). Suprapto (2004) menyatakan bahwa kacang
tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi : Spermatopyta
Sub-Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L.
Sebagian besar penanaman kacang tanah di Indonesia ditanam di lahan
kering dan sebagian kecil di lahan sawah. Varietas kacang tanah yang umum
ditanam baik varietas lokal maupun unggul adalah tipe Spanish yang memiliki ciri
polong berbiji 1 - 2. Sentra produksi kulit kacang tanah di Indonesia masih terdapat
di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, sedangkan di luar Pulau Jawa hanya
berperan rendah terhadap produksi nasional kacang tanah (Adisarwanto, 2000).
Kulit kacang tanah merupakan salah satu limbah/sisa tanaman kacang tanah
setelah diambil bijinya. Kulit kacang tanah mengandung 88,57% bahan kering,
10,87% protein kasar, 2,03% lemak kasar, 61,30% serat kasar dan 20,27% BETN
(Rosningsih, 2004). Kulit kacang juga mengandung 35,7% selulosa, 18,7%
hemiselulosa, 30,2% lignin dan 5,9% abu (Raju et al., 2012).
0 komentar:
Posting Komentar